PEMBELAJARAN DEDUKTIF DAN UPAYA PEMECAHANNYA

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Gagne and briggs (1979:3)
Instruction atau pembelajaran adalah suatu system yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Menurut Eggen & kauchak (1998)
Menjelaskan bahwa ada 6 ciri pembelajara yang efektif,yaitu:
1.Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan.
2.Guru menyediakan materi sebagai focus berfikir dan berinterksi dalam pembelajaran.
3.Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian
4.Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan atau tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi
5.Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan ketrmpilan berfikir.
6.Guru menggunakan teknik mengajar yang berfariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.

Sebagai seorang pendidik, maka dalam kegiatan proses belajar mengajar harus mengenal beberapa istilah yang pada dasarnya memiliki arti yang sama secara umum, sehingga sering kali kita merasa bingung untuk membedakan istilah-istilah tersebut. Istilah-istilah tersebut adalah:



Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak dan sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi menguatkan, dan melatari metode pembelajarn dengan cakupan materi teoritis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat 2 jenis pendekatan, yaitu:
1.Pendekatan pembelajaran yang beorentasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan
2.Pendekatan pembelajaran yang berorentasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)
(Wina Sanjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya dengan mengutip pemikiran J.R David, Wina Sanjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih berkonsep konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokan kepada dua bagian pula, yaitu:
1.Exposition-discovery learning
2.Broup-individual learning (Rowntree dalam wina sanjaya, 2008).
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif.
Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebuh dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilistrasi atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak. Kemudian secara perlahan-perlahan menuju hal yan konkrit.strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum kekhusus. Sebaliiknya dengan strategi induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang komplek dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari umum kekhusus.
Pembelajaran deduktif, umum-khusus, abstrak-konkrit: guru menyampaikan aturan, prinsip baru diberi contoh-contohnya pada siswa.
Pembelajaran deduktif, dimana proses pembelajarannya dimulai dari definisi dan diikuti dengan contoh-contoh dan yang bukan contohnya
Pembelajaran induktif, dimulai dari contoh lalu membahas definisinya. Selain ragam dan macam strategi pembelajran induktif dan pembelajaran deduktif. Pembelajaran deduktif dikembangkam oleh Filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan.pada abad pertengahan, system induktif ini disebut juga sebagai dogmatif, artinya langsung mempercayai begitu saja tanpa berfikir rasional.
Deduktif, sebagai kebalikan induktif adalah prosses penalaran yang beranjak dari umum ke yang khusus atau dari suatu premis menujuk ke suatu konklusi logis. Kesimpulan-kesimpulan tenyang suatu kasus tertentu dapat dideduksi dari suatu prinsip umum yang berlaku bagi semua kasus yang semacam. Dictionary of Education mendefinisikan pola deduktif sebagai suatu pola dalam mengajar yang beranjak dari aturan-aturan atau generalisasi kecontoh-contoh dan kemudian sampai padaa konklusu-konklusi atau penerapan dari generalisasi-generalisasi.

makalah selengkapnya download disini