Studi Kasus Penggilingan Padi Jaya

no-images


Mata Kuliah  : Manajemen Pemasaran
Judul           : Studi Kasus “Penggilingan Padi Jaya”
Jumlah        : 20 halaman
Tingkat        : Pelajar/Mahasiswa/Umum
Kode            :

Download:


Gambaran Isi:

BAB I  
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dengan adanya teknologi yang modern sangatlah membantu setiap orang dalam melakukan aktivitas.  
Dalam duni modern ini setiap perusahaan yang maju atau berkembang sangatlah penting dan perlu untuk memiliki, peralatan seperti mesin-mesin yang canggih dan modern, agar mempermudah dan mempercepat serta meringankan dalam berproduksi dan mempercepat serta meringankan dalam berprodksi untuk kelangsungan setiap usaha atau perusahaan. Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai kekayaan alam dan tanah yagn subur. Sudah sangat terbukti, sebagian besar masyarakat Indonesia yang berada di perkampungan atau desa, mayoritas mata pencaharian mereka adalah bertani dan berkebun.
Dengan adanya teknologi yang canggih yang berhasil menciptakan mesin-mesin seperti traktor untuk membantu mempermudah petani dalam mengolah lahan pertanian, mesin penggiling padi, mesin penanam padi dan lain sebagainya. Semua itu sangatlah membantu para petani dalam meninggkatkan produksi mereka khususnya padi. Dari sini kita bisa membaca sebuah peluang bisnis yang sangat potnesial dan bisa berkembang dengan menggunakan manajemen pemasaran yang tepat.
Banyak sekali usaha atau perusahaan yang dibangun yang berhubungan dengan dunia pertanian, salah satunya adalah jasa penggilingan padi. Banyak sekali pabrik-pabrik penggilingan padi yang berdiri dan beroperasi ditengah-tengah masyarakat, khususnya daerah pertanian. Dalam tugas riset pasar ini saya tertarik dan akan mencoba meneliti sebuah pabrik penggilingan padik, yang kelihatannya dari tahun ketahun semakin sukses dan berkembang.
Dalam riset pasar ini saya ingin mengetahui sejarah berdirinya usaha, perkembangan, dan strategi pemasaran dalam usaha ini, yang semuanya berhubungan dengan tugas riset pasar ini. Karena semuanya dapat membantu saya dalam memahami dan lebih tau mengenai menejemen pemasaran dalam hal teori maupun praktek secara langsung.

Adapun profil perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama Usaha                                     : 1. Penggilingan Padi Tani Jaya
Lokasi atau Tempat Usaha : Jl. Keramat RT 03/Rw 01 Desa Sumberrejo Kec.   Batanghari Kabupaten Lamung Timur.
Pemilik Usaha                      : Bapak Wagino, S.Sos
Tahun Berdirinya Usaha     : 3 Agustus 2006

BAB II 
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Berdirinya Pabrik Penggilingan Padi TumiJaya
Penggilingan padi ini berdiri tahun 1981 yang didirikan oleh kelompok tani desa sumberrejo. Dalam kurun waktu kurang lebih 20 tahun kelompok tani mengelola usaha ini, tetapi karena adanya kendala permodalan, dan permasalahan dalam sistem pengurusan, yang akhirnya mengakibatkan kebangkrutan, kemudian pabrik ini dijual kepada Bp. Teguh, selama kepengurusan atau pengelolaan yang dilakukan oleh beliau, pabrik ini pun tidk mengalami kemajuan, karena kurangnya keseriusan dalam penelolaan yang mengakibatkan masyarakat enggan mengunakan jasa pabrik ini. Selama kurun waktu 5 tahun dari 2001-2006. akhirnya bapak teguh pun menjual pabrik ini kepada Bp. Wagino, S.Sos, dengan harga 65 juta rupiah.
Dari sini kita dapat mencontoh sosok Bp. Wagino, karena beliau adalah seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) beliau juga seorang pengusaha dan petani yang sukses. Berawal dengan modal dari segi pengetahuan, pengalaman, dan finansial yang memadai, Bp. Wagino mengubah dan merenofasi pabrik ini dari segi gedung, fasilitas, mesin yang tadinya masih manual menjadi lebih modern. Untuk mempermudah dan memperlancar perusahaan beroperasi, perusahaan ini mempunyai fasilitas atau peralatan sebagai berikut:
-          Gedung
-          2 mesin penggiling
Model                                    : HW 60 an
Tipe                                        : Kombinasi Rool Karpet
Kapasitas gabah perjam     : 1000 – 1200 kg/jam           
Kadar air gabah                    : 14%
Tenaga Penggerak               : 7 HP
Main Flat Pul Ley                : 140  x 88
Putaran Poros Utama          : 1100 (Main shaft)
Putaran Blauer                     : 2081 (fan shaft)
Ukuran V – Belt                    : A 38
Flat Belt                                 : 3P x 75 mm
Ukuran Roll karet                : Bineh
Kapasitas Tangki Gabah     : 48 Kg
Dimensi         - Panjang        : 1377 mm
- Lebar            : 789 mm
- Tinggi          : 1497 mm

Berat Bersih                           : 155 kg
-          Timbangan
-          Mesin jahit karung
-          Kipas angin
-          Dan alat-alat seperti bor, lori, grenda dan lain-lain yang berfungsi untk memperbaiki mesin.
Jika ada kendalam pada waktu mesin beroperasi. Selain itu Bp. Wagino juga memperhatikan mengenai Amdal (Analisis mengenai dampak lingkungan) agar tidak menyebabkan polusi udara. Dibangun pagar tembok yang tingginya 3 meter, dan juga adanya tempat pembuangan sekam agar lingkungan sekitar tidak tercemar.
Setelah melakukan renovasi dari segi gedung, peralatan, fasilitas, serta mendpaat izin usaha dari pemerintah setempat, barulah usaha ini beroperasi melakukan aktivitas, mulai tanggal 3 Agustus 2006, jika dilihat dari sejarah berdirinya usaha penggilingan padi ini sudah lama berdiri. Tapi semenjak kepemilikan beralih kepada Bp. Wagino, usaha penggilingan padi ini berjalan kurang lebih selama 4 tahun, dan akhirnya diberi nama Penggilingan Padi Tani Jaya.

B.     Perkembangan Usaha
Dalam setiap usaha atau perusahaan mempunyai tahap-tahap tertentu dari awal bermodal kecil sampai mempunyai modal yang besar, dan dari keuntungan yang kecil sampai mendapat keuntungan yang besar, semuanya tidak luput dari cara pengelolaan usaha. Maju mundurnya sebuah usaha tergantung dari cara mengelola usaha tersebut, yang dapat terlihat dari segi pemasaran, produksi, promosi, pelayanan, pendapatan, dan lain sebagainya yang berpengaruh terhadap perusahaan.
Penggilingan padi Tani Jaya bisa berdiri dan b eroperasi dengan modal yang cukup besar, kurang lebih sekitar Rp. 200.000.000. dengan modal yang besar ini maka diperlukan sekali suatu pengelolaan yang baik, agar usaha tersebut mampu bertahan di kancah persaingan bisnis yang semakin ketat. Usaha penggilingan padi milik Bp. Wagino ini bisa dikatakan cukup stabil dan berkembang, karena yang tadinya dalam sehari hanya memproduksi (menggiling padi) 4 sampai 5 ton, sekarang dalam sehari mampu berproduksi 8 ton perhati. Selain menjual beras, usaha ini juga membeli beras dari para petani. Untuk menanggulangi adanya kerugian dalam usaha ini antara penjualan dan pembelian harus balance.
Pada saat ini pabrik penggilingan padi Tani Jaya dalam sehari mampu menjual beras sebesar 7 kwintal dan membeli beras sebesar 6 kwintal, pendapatan perhari Rp. 1.200.000, pendapatan perbulan 36 juta untuk membayar gaji karyawan sebesar 3 juta perbuln, untuk 2 orang karyawan, dan 1.000.000 untuk biaya listrik, perawatan gedung dan sebagainya.
Pada waktu musim panen penggilingan padi Tani Jaya dalam sehari bisa berproduksi sekitar 12 ton dan bisa menjual beras sebesar 1,3 ton dan membeli sebesar 9 kwintal. Jika dilihat dari tahun ketahun perkembangan usaha ini cukup baik dan stabil, karena sampai saat ini dari 3 pabrik penggilingan padi yang ada di desa Sumberrjo hanya penggilingan padi Tani Jaya yang ramai dan dipercayai oleh masyarakat, dibandingkan pabrik-pabrik beras yang lainnya. Selain itu, dalam satu bulan pabrik penggilingan padi Tani Jaya bisa menjual beras 16 ton, yang dikirim ke jambi dan riau.
Dilengkapi juga
C.    Strategi Pemasaran .....Read More
D.    Analisis Pemasaran .....Read More

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Beras merupakan barang kebutuhan pokok, dimana prioritas pembeliannya terletak dalam daftar belanja Nomor I. Dengan melihat potensi dari bidang pertanian, dari sini kita dapat mencontoh sosok bapak Wagino, S.Sos, selain sebagai PNS, beliau juga seorang pengusaha dan petani yang sukses.
Beliau mampu mengelola usahanya dengan maksimal sehingga tetap bertahan dan semakin berkembang. Pada intinya setiap orang mampu mendirikan usaha asalkan mempunyai modal yang cukup. Tetapi dalam rangka mendirikan usaha bukan hanya modal yang diperlukan, tetapi kemampuan dan keahlian tertentu. Selain itu diperlukannya rencana dan strategi yang matang agar tidak terjadi permasalahan yang bisa menyebabkan usaha tersebut mengalami kemunduran.