Perkembangan Kognitif dan Sosioemosional pada Masa Kanak-Kanak Awal

Mata Kuliah  : Perkembangan Peserta Didik
Judul           : Perkembangan Kognitif dan Sosioemosional pada Masa Kanak-Kanak Awal
Jumlah        : 11 halaman
Tingkat        : Pelajar/Mahasiswa/Umum
Kode            :

Download:


Gambaran Isi:
BAB I
PENDAHULUAN

Sepanjang hidupnya, manusia mengalami proses perkembangan, perubahan-perubahan dalam perkembangan merupakan hasil interaksi dari proses-proses biologis, kognitif dan sosioemosional. Secara khusus, perkembangan manusia yang akan dibahas adalah perkembangna proses kognitif dan sosioemosiaonal pada anak usia dini, periode anak usia dini termasuk periode atau masa awal anak-anak (early childhood).
Masa awal anak-anak adalah periode perkembangna yang terentang dari akhir masa bayi (2 tahun) hingga usia kira-kira 6 atau 7 tahun, periode ini disebut juga tahun-tahun prasekolah (preschool)
Tahap perkembangan kognitif dan sosioemosional masa awal anak-anak sangat kompleks. Dalam keadaan normal pada periode ini, perkembangan kognitif awal kanak-kanak sudah berkembang kea rah yagn lebih konkrit, rasional, dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat sehingga anak benar-benar berada pada stadium belajar. Dan engembangkan rasa keingintahuannya, selian berkembangnya kognitif anak, anak juga mulai mengembangkan sosioemosional seperti mulai ingin bersosioalisasi dengan teman sebaya. Anak mulai mengerti bahwa ada orang lain selain dirinya dan keluarganya. Anak sudah dapat menahan keinginannya bila dilarang. Pada tahap awal kanak-kanak sangat penting mengetahui dan mengembangkan kognitif dan sosioemosional anak.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Periodesasi Perkembangan Manusia
Perkembangan merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tingkat kematangan fisik dan intelek. Istilah perkembangan
Secara umum papalia, olds dan Feldman (1998: 2004) membagi perkembangan manusia menjadi sembilan (9) :
  1. Masa pra natal
  2. Bayi
  3. Anak-anak awal (early childhood)
  4. Anak tengah (middle childhood)
  5. Anak akhir (late childhood)
  6. Reaja (adolesrene)
  7. Dewasa muda (young adulthood)
  8. Dewasa tengah (middle adulthood)
  9. Dewasa akhir (late adulthood)
 2.2    Masa kanak-kanak awal
Anak-anak wal (early childhood) secara krnologis adalah mereka yang berada pada usia 2 – 7 tahun, walaupun masih terikat dan memfokuskan diri pada hubungan dengan orang tua atau keluarga, tetapi masa anak ini, ditandai dengan kemandirian, kemampuan control diri (self control) dan hasrat untuk memperluas pergaulan dengan anak-anak yang sebaya. Pergaulan yagn makin luas ini akan mengurangi kelekatan emosi dengan orang tua, mengurangi egosentrisme, mengurangi sifat irasional, karena dalam pergaulan itu masing-masing anak saling mengkritik, mencela, mengejek, mungkin terjadi konflik, pertengkaran, yang kemudian diikuti dengan proses pembuatan kompromi, adaptasi norma-norma social yang baru.
Masa anak-anak awal, masih ditandai dengan kegiatan bermain baik sendiri maupn bermaind engan kelompok tean sebaya lainnya. Bahkan, kegiatan bermain ini tetap dibawa sampai mas aremaja maupun dewasa. Hanya karakteristik permainan tiap fase perkembangan berbeda-beda. Hal yang penting permainan pada masa anak-anak awal ialah selain berguna bagi pengembangan kepribadian, bermain juga berguna untuk pengembangan psikomotirik halus dan kasar.

2.3    Perkembangan kognitif pada asa awal anak-anak
Perkembangan kognitif masa awal anak-anak kali ini berfokus pada tahap pemikiran praoperasional piaget. Pada tahap masa awal anak seorang anak telah memasuki perkembangan kognitif tahap praoperasional.
Dunia kognitif masa anak-anak prasekolah adalah kreatif, bebas dan penuh imajinasi, di dalam seni mereka, matahari kadang-kadang berwarna hijau dan langit berwarna kuning, mobil mengambang di awan, dan manusia seperti kecebong, imajinasi anak-anak praseklah terus bekerja, dan daya serap mental mereka tentang dunia semakin meningkat. Pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta keyakinan pada hal-hal magis terbentuk.
Pemikiran praoperasional adalah awal kemampuan untuk merekonstruksi pada tingkat pemikiran apakah seorang anak dalam melakukan sesuatu pemikirna operasional juga mencakup peralihan penggunaan symbol dari yang primitive kepada yang lebih canggih. Pemikiran praoperasional dapat dibagi dalam 3 sub tahap-sub tahap simbolis, subtahap egosentrisme dan intuitif.
Simbolis (symbolic function subtange) adalah subtahap pertama, pada sub tahap ini, anak-anak mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secar amental suatu objek yang tidak ada. Hal yang paling bisa diamati adalah anak kecil menggunakan desain corat-coret untuk menggambarkan manusia, rumah, mobil, awan dan lain-lain. Anak-anak tidka terllau peduli dengan realitas gambar-gambar yang mereka buat.
Egosentrisme adalah suatu cirri pemikiran operasional yang menonjol. Egosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk membedakan perspektif diri dengan perspektif orang lain. Anak belum memiliki kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan, dilihat dan dipikirkan oleh orang lain. Ia lebih cenderung untuk melihat sesuatu dari sudut pandang dirinya sendiri.
Sub tahap intuitif adalah anak-anak mulai menggunakan penalaran primitive dan ingin tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan piaget menyebut bahwa pada tahap ini anak-anak tampaknya begitu yakin tentang pengetahuan dan pemahaman mereka. Tetap belum begitu sadar bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui itu. Lebih jelasnya mereka mengatakan mengetahi sesuatu tetapi mengetahuinya dengan cara tidak menggunakan pemikiran rasional.
Karakteristik lain anak-anak praoperasional adalah mereka menanyakan serentetan pertanyaan-pertanyaan, mereka membuat pusing orang dewasa disekitarnya karena lelah menjawab pertanyaan “mengapa” mereka. Pertanyaan-pertanyaan mereka menunjukan akan perkembangan mental dan mencerminkan rasa ingintahu intelektual mereka.

2.4    Perkembangan sosioemosional masa kanak-kanak awal
Sosialisasi adalha suatu proses seseorang belajar berprilaku tertentu sesuai dengan tuntutan budaya tempat ia hidup. Emosi didefinisikan sebagai perasaan yang melibatkan suatu campuran antara gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak.
Selama masa ini anak-anak dalam proses sosioemosional yang anak-anak semakin belajar mandiri dan menjaga diri merkea sendiri, mengembangkan ketrampilan kesiapan bersekolah, dan meluangkan waktu bermain dengan teman-teman sebayanaya.
Perubahan yang pertama dalam proses sosiemosional adalha perubahan pada relasi anak dengan orang lain. Pada masa awal anak-anak, anak-anak biasanya keluar dan memasuki dunai ini, mereka bertemu dengan teman-teman baru, menghabiskan waktu dalam berbagai macam lingkungan dan belajar banyak hal baru yang menarik. Dalam menjalin relasi anak-anak semain tertarik pada…..Read More

BAB III
PENUTUP

3.1.    Kesimpulan
Masa kanak-kanak awal adalah mereka yang berada pada usia 2-7 tahun, atau msa praoprasional, perkembangan kognitif anak pada masa ini dibagi dalam 3 fase atau sub tahap yaitu symbolic, egoisentrisme dan intuitif. Sedangkan perkembangan sosioemosionalnya melalui dalam 3 tahap perubahan yaitu
  1. Pada relasi anak dengan orang lain
  2. Pada emosi anak
  3. Pada kepribadian anak
Setiap anak harus menghadapi masa ini dengan sukses karena mas ini adalah masa pembentukan kondasi yang kemudian akan membentuk sikap, dan ingkah laku serta kepercayaan dikemudian hari. …..Read More