Tweet |
Judul : ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL -ULUMUL HADIS
Jumlah : halaman
Tingkat : Pelajar/Mahasiswa/Umum
Kode :
Download:
===============================================================
Gambaran Isi:BAB I PENDAHULUAN
Ilmu hadits merupakan ilmu pengetahuan yang membicarakan cara-cara persambungan hadits sampai pada Rasulullah SAW, dari segi hal ihwal para perawinya, yang menyangkut kedhabitan dan keadilannya dan dari segi bersambung dan terputusnya sanad dan sebagainya. Para ulama mutaakhirin membagi ilmu hadits menjadi dua yaitu ilmu hadits riwayah dan ilmu hadis dirayah.
Dari ilmu hadis riwayah dan dirayah pada perkembangan beirkutnya muncullah cabang-cabang ilmu hadits lainya, seperti ilmu rijal al-hadits, ilmu aljarh wa at-ta’dil, ilmu tarikh ar-ruwah, ilmu ‘illal-al-hadis, ilmu an-nasikh wa al-mansukh, ilmu asbab wurud al-hadis dan ilmu mukhtalif al-hadis. Dandalam makalah ini akan menjelaskan salah satu cabang-cabang ilmu hadis yaitu ilmu al-jarh wa at-ta’dil yaitu ilmu yang membahas tentang para perawi hadits dari segi yang dapat menunjukkan keadaan mereka, baik yang dapat mencaat adalah membersihkan mereka dengan ungkapan adalah lafal tertentu. ...Read More
BAB II
ILMU AL- JARH WA AT- TA’ DIL
AL-JARH secara bahasa; isim mashdar yang berarti luka yang mengalirkan darah. Atau sesuatu yang dapat menggugurkan ke’ adalahan seseorang.”
• Al jarh menurut istilah; yaitu terlihatnya sifat pada seorang perawi yang dapat menjatuhkan ke’ adalahannya, dan merusak hafalan dan ingatannya, sehingga menyebabkan gugur riwayatnya, atau melemahkannya hinga kemudian di tolak.
• At tajrih yaitu memberikan sifat kepada seorang perawi dengan sifat yang menyebabkan pendhaipan riwanyatnya, atau tidak diterima riwanyatnya.
• Al-‘adlu secara bahasa; aaapa yang lurus dalam jiwa, lawan dari durhaka, dan seorang yang’ adil artiya kesaksiannya diteri, dan at- ta’ dil artinya mensucikannya dan membersih-kannya.
• Al-‘adlu menurut istilah; orang yang tidak nampak padanya apa yang dapat merusak agamanya dan perangainya, maka oleh sebab itu diterima beritanya dan kesaksiannya apabila memenuhi ayarat- syarat menyampaikan hadits.
• At- ta’ dil yaitu pensifatan perawi dengan sifat sifat yang mensucikannya, sehingga nampak ke’ adalahannya’ dan diterimanya beritanya.
Dan atas dasar ini, maka ilmu al- jarh wa at- ta’ dil adalah ilmu yang menerangkan tentang cacat- cacat yang dihadapkan kepada para perawi dan tentang penta’ dilannya (memandang lurus perangai para perawi) dengan memakai kata kata yang khusus dan untuk menerima atau menolak riwayat mereka.....Read More
========================================================
www.kampussaya.com