KEHIDUPAN BANGSA ARAB SEBELUM KEDATANGAN ISLAM

A. Masa Sebelum Kedatangan Islam
Jazirah arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdaganan dalam Jalan Sutera yang menjadikan satu antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan menyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah ka’bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.
B. Masa awal
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah Gua Hira’, Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhamamd dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamanya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan janda bernama Siti Khadijah dan menjalan kehidupan secara sederhana.
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan malaikat Jibril, dan sesungguhnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran islam secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menetangnya.
C. Khalifah Rasyidin
Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memiliki arti pemimpin yang baik diawali dengan kepemimpinan Abu baker, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini umat islam mencapai kestabian politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalkanya Muhammad. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahnkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dna wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat islam.
Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat islam berganti dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut “khalifah”, atau terkadang “amirul mukminin”, “sultan”, dan sebagainya. Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, bani Abbasiyah, hingga Bani Utsmaniyyah.
Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuata politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat ini. Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri islm, terutamanya pada zaman keemasan islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk “kesultanan”; misalnya Kesultanan Safawi, kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudra Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajahan Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I. kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhamamd V. karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh Mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, system kerajaan dirombak dan diganti menjadi republic

HUKUM ARAB PRA ISLAM
Islam ahir di jazirah Arab, tepatnya di kota Mekkah pada tahun 611 M, berkembang sempurna di madinak. Sungguhpun bangsa Arab waktu itu di sebut jahiliah, tetapi mereka mempunyai agama dan tata aturan pergaulan hidup. Sebagaimana di ketahui bahwa Nabi ibrahim membawa agama tuhan di Makkah. Hanya, karena agama dan aturan pergaulan terlalu di sesuaikan dengan angan-angan orang-orang tertentu maka ia menjadi menyesatkan dan bahkan tidak menusiawi. Itu sebabnya Nabi Muhamamd di utus untuk meluruskan ajaran yang dulu aslnya masing-masing.

makalah selengkapannya
download disini